Tren Minyak Goreng Langka
karena Ekspor
Secara Ringkas harga minyak goreng langka dikarenakan naiknya harga minyak nabati, Tren Ekspor CPO ke luar negeri, gangguan logistic selama pandemic covid-19, produksi biodiesel yang harus menggabungkan jenis minyak nabati.
Peristiwa kelangkaan minyak goreng dan mahalnya minyak goreng, harusnya membuka mata dan kepala kita bahwa, uang itu bukan segalanya. Kenapa minyak goreng mahal? Karena permintaan CPO(Crude Palm Oil) yang merupakan salah satu jenis minyak nabati yang paling banyak diminati oleh masyarakat dunia semakin besar. Bahkan mereka berani bayar mahal. Namanya pengusaha ya Uda pastilah mereka pilih harga CPO paling tinggi kalau mau jual. Makanya, ekspor CPO jor2an. Sementara ketersediaan CPO yg diharapkan jadi minyak goreng di dalam negeri, semakin berkurang. Jadi lah minyak goreng langka. Kalau Udah langka, Udah pastilah harganya mahal.
Pertanyaannya, sampai di sini, menurut Kalian, mau makan uang? Atau mau buat makanan pakai minyak goreng?!
"Sial, sudah lima tempat tapi semua kosong!" gerutu Juleha sambil membenarkan kerudungnya yang mulai acak-acakan.
Akibat kegaduhan emak beranak tiga itu, pengunjung Indoapril mulai melihat ke arahnya dengan penuh penasaran.
"Ngapain coba harganya diturunkan, kalau stok barangnya langka gini?" gerutu Juleha kembali, dia tidak memedulikan orang-orang di sekitar yang mulai memerhatikannya. "Mending harganya normal kaya dulu, tapi stok barangnya banyak, daripada harga empat belas ribu tapi barangnya langka. Konyol!"
Orang-orang yang memerhatikan mulai mengerti apa yang sedang dibahas Juleha, yaitu tentang minyak goreng yang kembali langka di swalayan-swalayan.
Kita nih kadang2 gak ngerti kekayaan yang sesungguhnya itu yg mana?! Harusnya, dengan kekayaan alam yang melimpah ini, cukuplah membuat kita puas akan kemakmuran karena terpenuhinya kebutuhan2an dasar kita dalam kehidupan. Gak usah serakah kali pengen uang banyak. Tokh uang banyak juga buat beli makanan kan?!
Kita sering ketipu sama uang dalam keseharian juga dalam kehidupan ekonomi global. Mentang2 harga CPO mahal, semua diekspor.
Memang sih, peningkatan ekspor itu, juga pertanda pertumbuhan ekonomi kita membaik. Tapi kalau kebutuhan dalam negeri belum tercukupi, masa iya kita mendahulukan orang lain, ketimbang masyarakat sendiri?!
Punya kelapa sawit, dijual ke luar negeri. Punya kayu, dijual keluar negeri. Punya emas, dijual keluar negeri. Punya batu bara, dijual keluar negeri. Cuma supaya dapat uang bergambar?! Rumangsamu makan pakek duet OPO yoooo?!?
Apa bedanya sama jaman kolonial?! Kita jual rempah2 diganti pakai uang bergambar. Bukankah sumber2 ekonomi untuk hajat hidup orang banyak seharusnya dikuasai oleh negara toh?! Minyak goreng itu kebutuhan dasar. Yaaaa diaturlah pasokannya buat rakyat.
"Kalau gini, gimana besok bisa ngegoreng ikan, tahu, tempe, dan yang lainnya? Huh!" Kembali Juleha menggerutu dengan wajah kesal.